Bangkit dari Masa Lalu yang Suram
Tepat sekitar hampir satu tahun ini aku mengenalnya. Aku juga
tak tau kenapa aku bisa mengenalnya dan bisa dekat dengannya hingga sampai
detik ini. Namanya Azza, sifat kekanak-kanakan yang selalu dia tunjukkan pada
semua orang hingga semua orang tak bosan bila berteman dengannya. Akupun termasuk
salah satu orang yang tertarik ingin
menjadi salah atu temannya. Namun sebelum aku bisa menjadi dekat dengannya
sampai seperti detik ini, ada salah satu temanku yang telah menjadi teman dekat
Azza, Ira namanya. Bermula dari merasa kasihan pada Azza menjadi rasa kasih sayang
yang berlebihan untuk Azza yang membuatnya tidak karuan. Ira merasa tenang, nyaman,
damai bila selalu di dekat Azza. Bermula dari kedekatan mereka berdua, mungkin
aku ini menjadi orang ketiga dalam kedekatan mereka berdua, namun saat itu aku
belum bisa menyadari akan hal ini.
Sekitar lima bulan yang lalu, di Penjara Suci kami sedang
mengadakan Acara Tasyakuran. Di sela-sela kesibukan kami, aku dan Azza sering
bersama dan canda tawa bersama. Tanpa ku sadari, ternyata dengan terjadinya hal
itu membuat Ira berfikir dan beranggapan, bahwa dia tercipta untuk sendiri,
tanpa ada teman, tanpa ada orang yang mau menemaninya. Padahal pada
kenyataannya, hamper tiap hari dimanapun kapanpun, tiap ada Azza disitupun ada
Ira. Semua orang sudah menyadari akan hal seperti ini. Setelah Ira beranggapan
seperti itu , dia seringkali menangis setelah melihat aku dan Azza sedang canda
tawa bersama.
Setelah dua bulan mendatang Azza memberi tahu padaku akan semua
hal ini padaku. Sebenarnya Azza tak mau, memberitahu padaku, dia ingin aku tahu
akan hal ini dengan diriku sendiri. Tapi aku memaksa Azza untuk memberi tahu
padaku akan hal ini. Akhirnya aku tahu akan hal ini, dan akupun berjanji untuk
tetap biasa dan biasa. Namun pada saat itu dunia berkata lain. Terjadilah hal
yang tidak aku inginkan. Antara aku dan Ira hampir tak pernah berkomunikasi. Kecemburuannya
dia padaku sangatlah tidak wajar. Saat itu aku hampir tak kuasa menahan masalah
ini. Sampai pada akhirnya nilaiku sempat turun dan akhirnya aku mengalami rasa
kesakitan pada saluran pernafasanku (sesak nafas). Akupun juga tak mengira
kalau aku akan mengalami semua ini. Semua orang hampir tak percaya akan apa
yang terjadi pada diriku pada waktu itu.
Waktu terus berjalan, rintangan yang silih berganti telah aku
lalui. Dari semula aku marasakan kebingungan terhadap apa yang harus aku
lakukan terhadap mereka berdua, merasa serba salah di mata mereka sampai pada
akhirnya aku tak kuasa dan aku hampir saja ingin lari dari masalah ini. Tapi akurasa
ini tidak mungkin!!!!!!!!!!!! Aku harus bisa menyelesaikannya!!! Apapun itu
caranya aku harus bisa dan biiiiiisa!!!
Beruntunglah aku, masih ada orang yang peduli padaku. Dia Motivator
untuk hidupku saat ini. Jadi pada intinya, semua hal ini pasti akan berakhir,
tapi entah kapan itu terjadi. Namun yakin saja ini semua pasti akan berakhir. Allah
SWT. Tak akan memberikan cobaan sampai hambanya tak mampu mengatasinya. Percayalah
di balik semua hal ini pasti ada hikmahnya.
Semenjak itu aku menyadarinya kalau aku harus bisa bangkit dan
bangkit menjadi aku yang dulu yang lebih semangat lagi, dan beranggap seperti
tak pernah mengalami masalah seperti ini. Dan aku
harus bisa!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar